Tampilkan postingan dengan label Fisika. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Fisika. Tampilkan semua postingan

Kamis, 23 Februari 2012

Yupiter, Planet Besar dan Faktanya


Yupiter menurut bangsa Romawi memiliki arti sebagai pimpinan dewa, dewa penerang langit dan udara.
Yupiter merupakan planet terbesar di Tata Surya kita, dengan diameternya 14.980 km juga memiliki massa terberat yaitu 1300 kali bumi yang tersusun atas unsur besi dan unsur berat lainnya. Ternyata, besarnya sama sekali tidak mempengaruhi kecepatan berotasi planet ini. Karena, hanya dalam waktu 9,8 jam saja, Yupiter dapat menyelesaikan satu rotasinya. Tapi, untuk urusan kala revolusinya, Yupiter bisa menghabiskan waktu 11,86 tahun/revolusi.



Dengan melakukan rotasi yang begitu cepat, dapat memberi kontribusi kuat pada bidang magnetik planet bersama radiasi yang mengelilinginya.
Planet ini merupakan planet keempat yang merupakan planet terluar pertama yang berbatasan dengan sabuk asteroid. Jaraknya dengna matahari sendiri adalah 778,2 juta km. Weits, ada berapa tuh nol-nya?
Atmosfernya sendiri mengandung hidrogen (H), helium (He), metana (CH4) dan amonia (NH3). Lapisan atas atmosfer Yupiter dari 88-92% hidrogen dan 8-12% helium. Suhu di permukaan planet terdinginnya berkisar antara -140° dengan suhu terpanasnya 21°.
Kita semua tahu, bahwa planet bercincin di Tata Surya kita adalah Saturnus. Begitukan sebutannya sejak kita mempelajarinya di masa-masa SD? Tapi ternyata, Yupiter juga memiliki cincin tipis yang warnanya mirip atmosfernya yang gelap kemerah-merahan. Mungkin, faktor inilah yang menyulitkan untuk membedakan mana cincin dan mana atmosfer. Materi pembentuknya sendiri bukan kristal es seperti cincin Saturnus, melainkan debu-debu hasil dari gagal terbentuknya satelit Yupiter.
Wuidih, gagal terbentuk? Bukannya Yupiter udah koleksi 63 satelit? Masih kurang juga?
Padahal, selain udah punya banyak satelit, Yupiter juga punya empat satelit yang guede-guede. Yang terbesar itu Ganymede (3.270 mil) Io, Callisto, Ganymede, dan Galilea. Galilea? Kok namanya mirip-mirip nama Galileo Galilei sih? Iyalah, orang Galileo G yang menemukan satelit ini pada tahun 1610. Jadi mirip-mirip gitu.
Ehya, ada yang unik juga nih dari satelit di Yupiter. Kenapa? Kenapa? Emm... soalnya, di salah satu satelitnya (Io) itu punya gunung berapi, danau lava, kaldera besar. Gunung berapinya sendiri bisa mencapai 52.000 kaki atau 16 kilometer.
Lho, lho.
Kenapa nggak di jadikan planet aja?
Kalian pasti tau kan, devinisi planet itu benda langit yang mengililingi matahari pada orbitnya yang cukup padat untuk memiliki gaya gravitasinya sendiri.
Sedangkan, gravitasi Yupiter yang terlalu besar tidak mampu membuat materi pembentuk satelit di Yupiter memadat.
Sekarang, mari kita lihat gambar permukaan Yupiter . Sering sekali di lukiskan ada bulatan merah besar di salah satu sisinya. Ternyata, itu adalah sebuah badai besar yang terjadi di permukaan planet Yupiter terjadi akibat debu yang membuat udara basah naik ke bagian atas troposfer yang berubah menjadi awan termasuk petir. Badai kuat di Yupiter jauh lebih besar dari pada di Bumi. Badai besar dialami di Jupiter setiap 15-17 tahun sekali.
** ** **
Sumber lain :
http://id.wikipedia.org/wiki/Yupiter
http://www.uniknya.com/2011/07/25/5-fakta-tentang-planet-jupiter-ii/

Jadi, di sinilah cerita tentang planet Yupiter. Presentasi yang salah konsep, ulangan yang mendadak lupa semua. Word yang udah terbengkalai beberapa hari. Mata yang makin nggak bisa membedakan mana horizontal dan vertikal. Galau yang menjadi-jadi.
Inilah derita saya sebagai remaja dan blogger labil dan penulis (Amiiiin yaAllah)
Mueehehehe, curhat dikit.

Jejak Kecil dan Planet Besar 
(gambar nyusul)

Minggu, 08 Mei 2011

Resonansi Benda

RESONANSI
Tanpa kalian sadari, saat pesawat terbang melintas di atas rumah kalian, kaca-kaca di rumah kita ikut bergetar. Bahkan, ada juga sampai pecah karena getarannya terlalu besar. Hayoo... jadi kalo kaca jendela pecah, belum tentu karena setan.
Jadi, resonansi dapat disimpulkan :
“Peristiwa benda ikut bergetar karena benda lain, yang memiliki frekuensi sama”
Contoh benda-benda yang beresonansi adalah gitar, biola, terompet, sonometer ( alat yang digunakan dalam percobaan hukum mersenne), juga pita suara.


Resonansi Bandul / Beban

Dari gambar di atas, ada 2 pasang bandul yang memiliki tali sama panjang. Jadi, jika bandul A diayun, maka bandul yang akan bergerak hanya bandul C. Sedangkan yang lain akan tetap diam.
Maka, hal in ijuga berlaku dengan bandul F. Jika bandul F diayun, hanya bandul B yang akan bergerak. Sedangkan bandul-bandul yang lain akan tetap diam.
Jadi, dapat di simpulkan, bandul yang memiliki panjang / lebar / berat yang sama, mala benda itulah akan ikut bergetar dengan frekuensi sama.

Resonansi Kolom Udara

Bila kita getarkan garpu tala dimulut tabung yang telah diketahui frekuensinya. Pada ketinggian tertentu, kolom udara akan terdengar bunyi keras, sebab kolom udara mengalami resonansi.
Tinggi kolom udara dapat diubah dengan mengubah air di dalam reservoid. Dalam percobaan di dapat :
Tiap kelipatan ganjil lamba, kolom udara akan terjadi resonansi. Maka :
o  Resonansi Pertama = h1 = 1/4 lamda
o  Resonansi Kedua = h2 = 3/4 lamda
o  Resonansi Ketiga = h3 = 5/4 lamda ......dst
Dengan hasil di atas, diketahui :
o  Frekuensi kolom udara.
o  Panjang gelombang / lamda bunyi udara.
o  Cepat rambat gelombang bunyi di udara.

Mengukur Kedalaman Laut

Alat yang digunakan untuk mengukur kedalam laut adalah fathometer dengan memanfaatkan SONAR ( Sound Object Navigation Amplifaire Rescue ). Dengan rumus :

Buat yang mau nyari pengertian bunyi sama hk mersenne << klik >>

PS : sekali lagi minta maaf karena gambar dan keterangan yang kurang lengkap.

BUNYI - Frekuensi, Nada, dan Macam-macam Bunyi

Bunyi / Sound / Audio / Sono
Bunyi merupakan bentuk energi yang dihasilkan oleh benda bergetar dan dirambatkan oleh gelombang.
Bunyi merupakan gelombang longitudinal. Hal ini dikarenakan adanya rapatan dan rengangan. Bunyi pun akan terdengar semakin keras karena banyaknya rapatan dari pada renggangan.
Syarat terjdinya bunyi ada tiga, yaitu :
o    Adanya benda bergetar ( sumber bunyi )
o    Adanya medium / zat yang merambatkan bunyi
o    Adanya pendengaran yang baik

Seorang ahli fisika, Miller, melakukan sebuah percobaan tentang cepat rambat bunyi. Dari hasil percobaannya dihasilkan, kecepatan bunyi pada udara yang bersuhu 0­0C adalah 331 m / s.

Nama Zat
Cepat Rambat Bunyi ( m/s )
Gas Hidrogen
1.186
Udara pada suhu 00C
331
Udara pada suhu 200C
343
Alkohol
1.213
Air pada suhu 150C
1.440
Emas
3.240
Aluminium
5.100
Baja
5.100
Besi
5.130
Dari tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa :
v . zat padat > v . zat cair > v . zat gas

Perlu kita ketahui bahwa kecepatan bunyi di udara tidak berpengaruh pada tekanan dan kelembaban udara. Kecepatan bunyi di udara sebanding dengan suhu.
Apakah kalian pernah sadar bahwa suara di malam hari akan lebih jelas dari pada siang hari?
Hal ini di sebabkan karena faktor keributan yang terjadi. Jika siang hari, banyak suara-suara yang membisingkan, sehingga suara yang kecil tidka terdengar. Sedangkan di malam hari, suara-suara itu tidak lagi terdengar, sehingga, suara sekecil apapun dapat terdengar.
Rumus Cepat Rambat Bunyi :
Frekuensi Bunyi
Salah satu syarat bunyi adalah adanya pendengaran yang baik. Bunyi-bunyi manakah yang dapat di dengar oleh manusia?
Manusia memilik batas tertundu dalam mendegar bunyi-bunyian. Tidak semua bunyi dapat di dengar oleh manusia. Belum lagi, manusia juga tidak bisa mendengar bunyi karena jaraknya.
Telinga normal manusia dapat mendengar bunyi dengan frekuensi berkisar 20 Hz – 20.000 Hz. Daerah rentang frekuensi ini disebut daerah frekuensi audio yang juga disebut audiosonik.
Sedangkan bunyi di bawah 20 Hz disebut infrasonik dan yang melebihi 20.000 Hz disebut ultrasonik.
Gelombang ultrasonik pun kini sering di gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Karena memiliki banyak keuntungan dan kemudahannya.
Manfaatnya antara lain :
o    Mencampur logam agar rata
o    USG ( Ultra Sono Grafi ) untuk mendeteksi penyakit dan janin dalam kandungan
o    Meneliti ketebalan logam
o    Mengatahui kebocoran pipa

Keunggalannya daripada Sinar-X sehingga ultrasonik lebih sering digunakan, antara lain:
o    Ultrasonik tidak dapat dikacaukan oleh bunyi audio atau pun infrasonik.
o    Memiliki frekuensi tinggi
o    Gelombang pendeknya dapat di pantulkan oleh benda kecil sekali pun.
o    Tidak merusak sistem syaraf

Nada
Nada merupakan bunyi teratur yang memiliki frekuensi tertentu yang beraturan. Sedangkan bunyi yang tidak teratur disebut desah.
Pada nada juga ada perbandingan antara nada satu dengna yang lain yang sering disebut interval nada. Sedangkan tangga nada adalah sederetan nada dengan frekuensi tinggi / rendah yang tersusun berurutan.
Dalam nada juga ada warna bunyi ( timbre ) yang merupakan dua nada dasar yang memiliki frekuensi sama tapi terdengar berbeda. Kenapa terjadi hal seperti itu? Karena adanya nada-nada tambahan ( atas ) yang menyertai nada dasar tersebut.
Deret Nada =>
Nada dan Perbandingannya

Perbandingan Frekuensi Nada
Catatan => La ( 6 ) merupakan nada dasar Internasional.
Kesimpulan => Frekuensi dapat mempengaruhi tinggi – rendahnya nada. Karena nada bergantung pada frekuensi.

Hukum Mersenne
1)  Panjang senar ( l ) = berbanding terbalik. Karena makin panjang senar, maka makin rendah suara.
2)  Luas penampang senar / tebal-tipis senar ( a ) = berbanding terbalik. Karena makin besar luas penampang, makin rendah juga suaranya.
3)  Tegangan senar ( f ) = sebanding. Karena makin besar tegangannya, maka makin tinggi suara yang di hasilkan.
4)  Massa jenis (  ) = sebanding. Karena makin besar massa jenisnya, makin tinggi juga suaranya.
  


Macam-macam Pemantulan Bunyi
1.  Gaung atau Kerdam
Gaung adalah bunyi pantul terdengar sebagian dari bunyi asli, sehingga bunyi asli terdengar kurang jelas.
Contoh :
Bunyi asli             : Me... nu... lis...
Bunyi pantul        :         me... nu... lis...
Bunyi terpantul    : Me... ... ... ... ... lis...
Bunyi ini sering terjadi diantara gedung pencakar langit. Sehingga, untuk mengatasinya kita harus menggunakan alat penyerap bunyi seperti gabus, karpet, busa, dll.

2.  Gema / Echo
Gema adalah bunyi pantul yang terdengat setelah bunyi asli. Syarat untuk gema adalah jarak sumber bunyi dengan pendengar sekitar 35 meter.
Hal ini bisa terjadi pada pantai, lembah, jurang, dll. Bunyi yang terdengar setelahnya pun akan makin kecil karena energinya semakin habis.
Contoh :
Hey... Hey... Hey... Hey... Hey... Hey... .... ...

Effect Doppler
Bila =
“Sumber bunyi mendekati pendengar atau sebaliknya, maka bunyi akan semakin keras / lemah. Sebab, mendengar menerima rapatan gelombang yang lebih banyak ( lebih keras ).”
Contoh :
Hey........ Hey...... Hey.....
Maka, dalam contoh diatas, rapatan digambarkan oleh titik-titik. Jadi, semakin lama rapatan semakin berkurang karena energi yang diterima pndengar mulai habis.

Resonansi merupakan kelanjutan dari catatan ini ==> di sini <==

Kamis, 28 April 2011

Getaran dan Gelombang (Transversal & Longitudinal)

Getaran
Getaran merupakan gerak bolak-balik benda / bandul / bendulung pada titik keseimbangan satu.
Satu getaran adalah gerak benda pada titik awal kembali lagi ke titik awal.
Pada gambar di atas dapat di tunjukkan satu getaran = A – B – C – B – A. Maka dapat kita simpulkan dalam satu getaran ada 4 kali pergerakan = ¼ getaran = A – B.
Titik A dan C merupakan titik ke seimbangan.
Amplitudo merupakan simpangan terjauh / terbesar. Sedangkan simpangan itu sendiri merupakan setengah amplitudo.
o      Frekuensi merupakan jumlah getaran dalam tiap detik.
Frekuensi ( f ) = Getaran = Hertz (Hz)
                            Detik
o      Perioda merupakan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan satu getaran.
Perioda ( T ) =   Detik     = Sekon / Detik
                           Getaran
o      Perioda dan frekuensi memiliki hubungan berbanding terbalik. Karena, semakin besar waktu yang di butuhkan semakin besar, maka getaran yang dilakukan semakin sedikit.
f =                        atau                 T =  1  
      T                                                          f
Maka, f x T = 1

Gelombang ( Wave )
Gelombang merupakan rambatan benda yang bergetar yang merupakan suatu energi.
Gelombang berdasarkan rambatannya :
1.         Gelombang Mekanik adalah gelombang yang merambat melalui zat perantara. Contoh, gel. Transversal ( gel. Tali ) dan gel. Longitudinal ( gel. Bunyi )
2.         Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang merambat tanpa melalu zat perantara. Contoh, Gel. Radio, Gel. Cahaya, dll.


Gelombang berdasarkan arah rambat dan arah getarannya :
1.      Gelombang Transversal
Ket :         Garis Biru                               : Arah Getaran
                 Garis Orange                         : Arah Gelombang
                 Garis Ungu ( garis tipis )       : Amplitudo

Gelombang Transversal adalah gelombang yang arah rambatnya tegak lurus dengan arah getarannya.
Dari gambar di atas, dapat kita simpulkan bahwa gelombang tranversal terdiri dari bukit ( ABC, EFG ) dengan puncak ( B, F ) serta memiliki lembah ( CDE, GHI ) dengan dasar (D, H). Satu gelombang dalam gel. Transversal terdiri dari satu bukit dan satu lembah. Jadi, pada gambar tersebut terdapat 2 gelombang.
Amplitudonya sendiri ditunjukkan oleh Bb’, Dd’, Ff’, Hh’. Dan pada gambar di atas juga terdapat Lamda / Panjang Gelombang yaitu AE, b’f’, CG, EI, d’h’.
Contoh gelombang Transversal dalam kehidupan sehari-hari adalah riak air, bendera yang berkibar, dll.
Ada juga bentuk-bentuk gelombang transversal yang merupakan satu gelombang :
Tambahan :
Gelombang Listrik

Alternatif Current  ( AC ) Atau Bolak- Balik. Frekuensi berkisar 50Hz – 60 Hz yang berarti dalam 1 detik generator berputar 50 – 60 kali.


Direct Current ( DC ) atau searah. Seperti Batu Baterai.

2.      Gelombang Longitudinal
Ket :         Garis Biru             : Arah Getaran
                 Garis Orange       : Arah Gelombong
                 Lingkaran Merah : Renggangan
                 Lingkaran Biru     : Rapatan
                 Garis Hijau           : Satu gelombang

Gelombang Longitudinal adalah gelombang yang arah rambatnya searah dengan arah getaran.
Dari gambar di atas mari kita simpulkan bahwa gelombang longitudinal memiliki rapatan dan renggangan yang kemudian menyusunnya menjadi gelombang. Satu gelombang longitudinal, terdiri dari awal renggangan ke akhir rapatan. Contohnya adalah kaki seribu, pegas, gel. Bunyi pada udara dll.

Rumus :
Cepat Rambat Gelombang ( v ) 
v    = cepat rambat gelombang memiliki satuan m / s
f     = frekuensi yang memiliki satuan sekon atau detik
lamda = panjan ggelombang memiliki satuan meter

Dalam segitiga itu, dapat di jabarkan bahwa v = f x lamda = m/s

PS : maaf banget buat temen-temen yang udah ke sini dan nggak puas sama catatan yang ada. Apalagi gambarnya yang nggak jelas, maaf banget. Habis, gue bikin gambar itu enggak pake program bagus, cuma ngandelin apa yang ada. Tapi, semoga ini bisa jadi referensi yang bagus buat temen-temen :)