Yupiter menurut bangsa Romawi memiliki arti sebagai pimpinan dewa, dewa penerang langit dan udara.
Yupiter merupakan planet terbesar di Tata Surya kita, dengan diameternya 14.980 km juga memiliki massa terberat yaitu 1300 kali bumi yang tersusun atas unsur besi dan unsur berat lainnya. Ternyata, besarnya sama sekali tidak mempengaruhi kecepatan berotasi planet ini. Karena, hanya dalam waktu 9,8 jam saja, Yupiter dapat menyelesaikan satu rotasinya. Tapi, untuk urusan kala revolusinya, Yupiter bisa menghabiskan waktu 11,86 tahun/revolusi.
Dengan melakukan rotasi yang begitu cepat, dapat memberi kontribusi kuat pada bidang magnetik planet bersama radiasi yang mengelilinginya.
Planet ini merupakan planet keempat yang merupakan planet terluar pertama yang berbatasan dengan sabuk asteroid. Jaraknya dengna matahari sendiri adalah 778,2 juta km. Weits, ada berapa tuh nol-nya?
Atmosfernya sendiri mengandung hidrogen (H), helium (He), metana (CH4) dan amonia (NH3). Lapisan atas atmosfer Yupiter dari 88-92% hidrogen dan 8-12% helium. Suhu di permukaan planet terdinginnya berkisar antara -140° dengan suhu terpanasnya 21°.
Kita semua tahu, bahwa planet bercincin di Tata Surya kita adalah Saturnus. Begitukan sebutannya sejak kita mempelajarinya di masa-masa SD? Tapi ternyata, Yupiter juga memiliki cincin tipis yang warnanya mirip atmosfernya yang gelap kemerah-merahan. Mungkin, faktor inilah yang menyulitkan untuk membedakan mana cincin dan mana atmosfer. Materi pembentuknya sendiri bukan kristal es seperti cincin Saturnus, melainkan debu-debu hasil dari gagal terbentuknya satelit Yupiter.
Wuidih, gagal terbentuk? Bukannya Yupiter udah koleksi 63 satelit? Masih kurang juga?
Padahal, selain udah punya banyak satelit, Yupiter juga punya empat satelit yang guede-guede. Yang terbesar itu Ganymede (3.270 mil) Io, Callisto, Ganymede, dan Galilea. Galilea? Kok namanya mirip-mirip nama Galileo Galilei sih? Iyalah, orang Galileo G yang menemukan satelit ini pada tahun 1610. Jadi mirip-mirip gitu.
Ehya, ada yang unik juga nih dari satelit di Yupiter. Kenapa? Kenapa? Emm... soalnya, di salah satu satelitnya (Io) itu punya gunung berapi, danau lava, kaldera besar. Gunung berapinya sendiri bisa mencapai 52.000 kaki atau 16 kilometer.
Lho, lho.
Kenapa nggak di jadikan planet aja?
Kalian pasti tau kan, devinisi planet itu benda langit yang mengililingi matahari pada orbitnya yang cukup padat untuk memiliki gaya gravitasinya sendiri.
Sedangkan, gravitasi Yupiter yang terlalu besar tidak mampu membuat materi pembentuk satelit di Yupiter memadat.
Sekarang, mari kita lihat gambar permukaan Yupiter . Sering sekali di lukiskan ada bulatan merah besar di salah satu sisinya. Ternyata, itu adalah sebuah badai besar yang terjadi di permukaan planet Yupiter terjadi akibat debu yang membuat udara basah naik ke bagian atas troposfer yang berubah menjadi awan termasuk petir. Badai kuat di Yupiter jauh lebih besar dari pada di Bumi. Badai besar dialami di Jupiter setiap 15-17 tahun sekali.
** ** **
Sumber lain :
http://id.wikipedia.org/wiki/Yupiter
http://www.uniknya.com/2011/07/25/5-fakta-tentang-planet-jupiter-ii/
Jadi, di sinilah cerita tentang planet Yupiter. Presentasi yang salah konsep, ulangan yang mendadak lupa semua. Word yang udah terbengkalai beberapa hari. Mata yang makin nggak bisa membedakan mana horizontal dan vertikal. Galau yang menjadi-jadi.
Inilah derita saya sebagai remaja dan blogger labil dan penulis (Amiiiin yaAllah)
Mueehehehe, curhat dikit.
Jejak Kecil dan Planet Besar
Wah.... Coba bikin materi ini sebelum ulangan dan presentasi.. Mantap tuh, haha
BalasHapusbeuh mantap banget rip, jadi gue nggak perlu muter-muter
BalasHapus