Senin, 26 Desember 2011

Membuat File .pdf Dengan Mudah


Lagi iseng dan nggak sengaja menemukan sesuatu yang simpel. hihihi XD yuk mari liat caranya :
 
Pertama kalian membuka dokumen yang ingin kalian buat menjadi .pdf melalui microsft word atau mungkin mengeitk terlebih dahulu di sana.

Setelahnya, kalian bisa men-save as (jika file sudah di save). Maka akan ada jendela save as.
Dan…. Savelah sudah.
Hasilnya tilik di bawah ini (halah)


Koperasi Indonesia


Koperasi

1.      Sejarah Koperasi Indonesia
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan landasan serta prinsip koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat. Yang di perkenalkan oleh Raden Wirjaatmadja. Bekerjasama dengan E. Sieburg, R. Aria Wirjaatmadja  untuk mendirikan Bank Penolong dan Tabungan (Hulp en Spaarbank). Yang kemudian diikuti oleh Budi Utomo dan Serikat Dagang Indonesia (SDI).
Pada tanggal 12 Juli 1947 diadakan kongres koperasi pertama di Tasikmalaya, Jawa Barat. Dan hari itu di tetapkan sebagai hari koperasi dan Drs. Moh. Hatta sebagai Bapak Koperasi Indonesia.

2.   Landasan, Asas, dan Tujuan Koperasi Indonesia


a. Landasan Koperasi Indonesia
o   Landasan Idiil yaitu, Pancasila.
o   Landasan Struktural yaitu, UUD 1945 Pasal 33 Ayat (1).
o   Landasan Mental yaitu, setia kawan serta kesadaran pribadi.

b. Asas Koperasi Indonesia
o   Asas Kekeluargaan memiliki makna kesadaran dalam hati nurani setiap anggotanya untuk memajukan koperasi.
o   Asas Gotong Royong adalah dalam koperasi harus ada keinsafan dan kesadaran, semangat bekerja sama, dan tanggung jawab bersama.

c. Tujuan Koperasi Indonesia
o   Memajukan dan meningkatkan kesejahteraan anggotanya serta masyarakat umum.
o   Membangun tatanan perekonomian nasional.





3.   Prinsip Koperasi Indonesia


o   Keanggotaannya sukarela dan terbuka.
o   Pengelola dilakukan secara demokratis.
o   Pembagian sisa hasil usaha berdasarkan jasa anggota.
o   Pemberian balas jasa terbatas terhadap modal.
o   Kemandirian.
o   Pendidikan perkoperasian.
o   Kerjasama antar koperasi.



4.   Fungsi dan Peran Koperasi Indonesia
Menurut UU No. 25 Tahun 1992 Bab III Pasal 4 :
o   Membangun dan mengambangkan potensi serta kemampuan ekonomi dan social anggota dan masyarakat umum.
o   Berperan aktif dalam mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.
o   Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional, dan koperasi sebagai sokogurunya.
o   Mewujudkan dan mengambangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

5.   Keanggotaan Koperasi Indonesia
a.   Syarat-Syarat Keanggotaan Koperasi


Pertama, mampu melakukan tindakan hukum. Lalu Dapat menerima landasan koperasi. Serta sanggup dan bersedia memenuhi kewajiban dan hak yang tercantum dalam anggaran dasar (AD) dan anggaran rumah angga (ART).

b.   Hak-Hak Anggota Koperasi
  • Menghadiri, berpendapat, dan memberi suara dalam rapat.
  • Memilih dan dipilih menjadi pengurus atau pengawas.
  • Meminta diadakan rapat anggota menurut ketentuan AD.
  • Mengemukakan pendapat kepada pengurus diluar rapat anggota, diminta ataupun tidak.
  • Memanfaatkan dan mendapatkan pelayanan yang sama.
  • Mendapat keterangan mengenai perkembangan koperasi meneurut ketetuan AD.

c.   Kewajiban Anggota
Diantaranya mematuhi AD, ART serta keputusan rapat lainnya. Berpartisipasi dalam kegiatan yang diselenggarakan koperasi. Dan mengembangkan dan memelihara kebersamaan

6.   Sumber Modal Koperasi
a.   Modal Sendiri
1)       Simpanan pokok, yaitu simpaan yang harus dibayar saat masuk menjadi anggota koperasi dan tidak dapat diambil. Setiap anggota membayar dengan harga sama.
2)       Simpanan wajib, yaitu simpanan yang harus dibayar secara berkala dalam waktu tertentu dan tidak dapat diambil selama menjadi anggota.
3)       Dana cadangan, yaitu uang dari penyisihan sisa hasil usaha, untuk modal sendiri, pembagian kepada mantan anggota koperasi, menutup kerugian bila diperlukan.
4)       Hibah, yaitu sejumlah uang / modal yang di nilai dengan uang diterima dari pihak lain bersifat hibah atau pemberian tidak mengikat.

b.   Modal Pinjaman
1)       Anggota dan calon anggota
2)       Koperasi lainnya dan atau anggota berdasarkan kerja sama antar koperasi.

7. Jenis-Jenis Koperasi
a.   Berdasarkan Tingkatannya
1)       Koperasi primer, beranggotakan orang perorangan
2)      Koperasi sekunder, beranggotakan koperasi primer. Dapat dibentuk dengan menggabung tiga koperasi primer sejenis. Dapat berupa pusat koperasi, gabungan koperasi dan induk koperasi.
a)       Pusat koperasi, beranggotakan beberapa koperasi sejenis.
b)       Gabungan koperasi, beranggotakan beberapa pusat koperasi sejenis.
c)       Induk koperasi, beranggotakan beberapa gabungan koperasi sejenis

b.       Berdasarkan Sifat Usahanya
1)       Koperasi konsumsi, menjual kebutuhan hidup sehari-hari anggotanya.
2)       Koperasi kredit/simpan pinjam, menghimpun dana anggota dan meminjamkan ke anggota.
3)       Koperasi produksi, yang menghasilkan sejenis barang secara bersama-sama.
4)       Koperasi pemasaran, menjalankan kegiatan penjualan barang jasa para anggotanya.
5)       Koperasi jasa, menyediakan pelayanan jasa para anggotanya.
6)       Koperasi serba usaha, bergerak dalam bidang usaha.

c.       Berdasarkan Lingkungannya
1)       Koperasi fungsional, terdiri atas pegawai-pegawai instansi atau kantor tertentu.
2)       Koperasi Unit Desa (KUD), berada di wilayah tertentu, dengan sektor usaha mengutamakan pertanian atau perkebunan.
3)       Koperasi sekolah, didirikan para siswa pada suatu sekolah dan latihan perkoperasian.

d.       Berdasarkan Jumlah Bidang Usahanya
1)       Koperasi single purpose, bergerak di satu bidang usaha
2)       Koperasi multi purpose, bergerak dalam beberapa bidang usaha


***
Update setelah lama nggak update, cihuuy! libur-libur refresh bentaran boleh, mana bentar lagi UN lagi *curcol oke-oke santai bae mbak
Dadaaaaaaah

Puisi Sapardi Djoko Damono

AKU TENGAH MENANTIMU
Sapardi Djoko Damono

aku tengah menantimu, mengejang bunga randu alas
di pucuk kemarau yang mulai gundul itu
berapa juni saja menguncup dalam diriku dan kemudian layu
yang telah hati-hati kucatat, tapi diam-diam terlepas

awan-awan kecil melintas di atas jembatan itu, aku menantimu
musim telah mengembun di antara bulu-bulu mataku
kudengar berulang suara gelombang udara memecah
nafsu dan gairah telanjang di sini, bintang-bintang gelisah

telah rontok kemarau-kemarau yang tipis; ada yang mendadak sepi
ditengah riuh bunga randu alas dan kembang turi aku pun menanti
barangkali semakin jarang awan-awan melintas di sana
dan tak ada, kau pun, yang merasa ditunggu begitu lama


GARIS
Sapardi Djoko Damono

menyayat garis-garis hitam
atas warna keemasan; di musim apa
Kita mesti berpisah tanpa
membungkukkan selamat jalan?

sewaktu cahaya tertoreh
ruang hening oleh bisik pisau; Dikau-kah
debu, bianglala itu,
kabut diriku?


LAYANG-LAYANG
Sapardi Djoko Damono

Layang-layang barulah layang-layang jika ada angin
memainkannya. Sementara terikat pada benang panjang,
ia tak boleh diam — menggeleng ke kiri ke kanan,
menukik,
menyambar, atau menghindar dari layang-layang lain.

Sejak membuatnya dari kertas tipis dan potongan
bambu, anak-anak itu telah menjanjikan pertemuannya dengan
angin.
“Kita akan panggil angin Barat, bukan badai atau petir.
Kita akan minta kambing mengembik, kuda meringkik,

dan sapi melenguh agar angin meniupkan gerak-gerikmu,
mengatur tegang-kendurnya benang itu.” Sejak itu
ia tak habis-habisnya mengagumi angin, terutama ketika
siang
melandai dan aroma sore tercium di atas kota kecil itu.

Dari angkasa disaksikannya kelak-kelok anak sungai,
pohon-pohon jambu, asam jawa, bunga sepatu, lamtara,
gang-gang kecil, orang-orang menimba di sumur tua,
dan satu-dua sepeda melintas di jalan raya.

Ia suka gemas pada angin. Ia telah menghayati sentuhan,
terpaan, dan bantingannya; mungkin itu tanda
bahwa ia telah mencintainya. Ia barulah layang-layang
jika
melayang, meski tak berhak membayangkan wajah angin.


SAJAK
Sapardi Djoko Damono

“Biar kunyalakan lampu, agar tampak jelas
di mana pintu, tempat aku bebas keluar masuk.
Aku laki-laki, kau tahu, tak tentram dalam gelap.”

Perempuan itu diam; mungkin ia lebih suka
menebak-nebak saja apakah yang nafasnya sengit
dan keringatnya anyir itu Arjuna atau Rahwana.


SAJAK-SAJAK KECIL TENTANG CINTA
Sapardi Djoko Damono

/1/
mencintai angin
harus menjadi siut
mencintai air
harus menjadi ricik
mencintai gunung
harus menjadi terjal
mencintai api
harus menjadi jilat

/2/
mencintai cakrawala
harus menebas jarak

/3/
mencintai-Mu
harus menjelma aku


IA TAK PERNAH
Sapardi Djoko Damono

ia tak pernah berjanji kepada pohon
untuk menerjemahkan burung
menjadi api

ia tak pernah berjanji kepada burung
untuk menyihir api
menjadi pohon

ia tidak pernah berjanji kepada api
untuk mengembalikan pohon
kepada burung


HUJAN BULAN JUNI
Sapardi Djoko Damono

tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan Juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu

tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan Juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu

tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan Juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu


AKU INGIN
Sapardi Djoko Damono

aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat di ucapkan kayu kepada api
yang menjadikannya abu

aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan
yang menjadikannya tiada


YANG PALING MENAKJUBKAN
Sapardi Djoko Damono

Yang paling menakjubkan di dunia yang fana ini
adalah segala sesuatu yang tidak ada. Soalnya,
kita bisa membayangkan apa saja tentangnya,
menjadikannya muara bagi segala yang luar biasa.

Kita bisa membayangkannya sebagai jantung
yang letih, yang dindingnya berlemak,
yang memompa sel-el darah agar bisa menerobos
urat-urat yang sempit, yang tak lagi lentuk.

Kita bisa membayangkannya sebagai bola mata
yang tiba-tiba tak mampu membaca aksara
di dinding kamar periksa seorang dokter
ketika ditanya, “Apa yang Tuan lihat di sana?”

Kita bisa membayangkannya sebagai lidah
yang tiba-tiba dipaksa menjulur agar bisa diperiksa
apakah kemarin, atau tahun lalu, entah kapan
pernah mengucapkan suatu dosa, entah apa.

Sungguh, yang paling menakjubkan di dunia kita ini
adalah segala sesuatu yang tidak ada. Soalnya,
kita boleh menyebut apa pun yang kita suka tentangnya
sementara orang berhak juga menganggap kita gila.


PADA SUATU HARI NANTI
Sapardi Djoko Damono


pada suatu hari nanti
jasadku tak akan ada lagi
tapi dalam bait-bait sajak ini
kau tak akan kurelakan sendiri
pada suatu hari nanti
suaraku tak terdengar lagi
tapi di antara larik-larik sajak ini
kau akan tetap kusiasati
pada suatu hari nanti
impianku pun tak dikenal lagi
namun di sela-sela huruf sajak ini
kau tak akan letih-letihnya kucari

[ ][ ][ ]***[ ][ ][ ]