Bagi sebagian orang candu adalah
ganja, rokok, atau kopi bisa juga cinta, dan mungkin seorang perempuan bagi
laki-laki.
Untuk saya candu mungkin kopi hitam
di pagi hari, dengan koneksi internet super lancar. Atau yang lainnya adalah
gerimis sebelum dan setelah hujan besar di sekolah.
Tapi candu terdahsyat bagi saya
adalah :
Sendiri.
Karena bagaimanapun saya, saya
selalu mencari kesendirian itu.
Di angkot, saya berusaha untuk
bergulat dengan pikiran saya.
Di komputer, saya selalu benci chat
room. Berisik.
Di lapangan, saya hanya memilih
layangan dan memainkannya dengan angin.
Di kamar, guling saya peluk erat,
untuk meredam debad di luar.
Di kelas bahkan, saya lebih memilih
tengkurap dari pada ngobrol dengan teman.
Bahkan,
Ketika teman saya lebih memilih
bermain becek saat hujan deras menguyur tengah hari di sekolah, saya akan duduk
di kursi panjang. Lagi-lagi di depan lab. Multimedia.
Dengan sebuah novel bagus. Juga
dengan kesendirian yang selalu saya ciptakan.
Karena saya hanyalah pecandu
kesendirian.
Ingat, kamu datang dan duduk di sampingku,
mengatakan, “Di dalem berisik ya?”
I feel the same. Terkadang suka menarik diri dari keramaian.
BalasHapusMemang kesendirian bisa menjadikan sesuatu candu.
BalasHapusSeringkali kesendirian itu bisa membahayakan diri kita. karena sosialita sangat penting, tentu dengan lingkungan yang positif.
BalasHapusSaya baru tahu , bukan hanya ganja dan rokok yang merupakan candu, kesendirian juga bisa dikatakan Candu.
BalasHapusHindarilah semua candu, termasuk kesendirian yang akut.
BalasHapusSaya termasuk orang yang suka kesendirian, ternyata saya juga gemar bersosialita yaitu sholat berjamaah di masjid.
BalasHapus